Bikin Sedih! Semua Barangnya Diterjang Banjir, Istri Buruh Bangunan Pasrah
Sejumlah korban banjir yang mengungsi di Posko Pengungsian Pemkab Banjar di Stadion Demang Lehman Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barang ketika bencana itu terjadi.
"Air begitu cepat naiknya pada Kamis (14/1/2021) malam, ketika kami sedang tidur. Padahal waktu sehari sebelumnya air belum naik sampai ke rumah," kata Rumidah (33) dilansir dari ANTARA, Rabu (20/1/2021).
Air naik dengan cepat hingga setinggi dada menyebabkan tak ada barang yang bisa diselamatkan.
Rumidah pun mengaku hanya bisa pasrah meninggalkan rumahnya di Desa Tambak Baru Ulu, Kecamatan Martapura untuk mengungsi.
"Seumur hidup saya tinggal di Desa Tambak Baru Ulu, tidak pernah terjadi banjir sampai masuk rumah. Dulu pernah tahun 2006 air pasang, namun tidak sampai setinggi ini dan masih bisa bertahan di rumah kala itu," tuturnya.
Kini Rumidah hanya berharap ada uluran bantuan untuk menyambung hidup setelah banjir karena sang suami Muhammad Arsad (35) yang hanya buruh bangunan tak bisa bekerja untuk sementara waktu.
Senada disampaikan Asbullah, korban banjir lainnya. Warga yang tinggal di Kampung Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur, ini mengaku rumahnya diterjang banjir begitu cepat hingga ketinggian satu meter lebih.
"Sejak hari Rabu (13/1/2020), terjadi hujan deras tanpa henti sampai Kamis (14/1/2021) yang membuat air terus meninggi. Kami pun dievakuasi karena tak mungkin lagi bertahan di rumah," katanya.
Bersama sang istri Maria Ulfah dan anak perempuan berusia satu tahun, pedagang es krim keliling ini pun berharap ada bantuan untuk menyongsong kehidupan pascabanjir karena harta benda di rumah semua rusak tak terselamatkan.
Sumber: www.indozone.id
0 Response to "Bikin Sedih! Semua Barangnya Diterjang Banjir, Istri Buruh Bangunan Pasrah"
Posting Komentar