Inilah Fungsi Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral, Simbol Kerukunan Umat Beragama
Terowongan silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta akan segera dibangun. Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah menegaskan, terowongan ini tak hanya berfungsi sebagai simbol kerukunan antar umat Islam dan Nasrani. Namun, terowongan ini juga dibangun sebagai fasilitas untuk memudahkan jemaah. "Kan banyak yang bilang itu terowongan enggak perlu, kerukunan katanya cukup dari hati. Enggak, memang itu fasilitas," kata Abu saat ditemui Kompas.com di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021).
Abu menjelaskan, selama ini banyak jemaah Katedral yang memarkirkan kendaraan di Masjid Istiqlal saat ibadah. Itu karena fasilitas parkiran di Gereja Katedral terbatas. Dengan terowongan ini, maka jemaah Katedral yang memarkirkan kendaraan di Istiqlal tak perlu lagi menyeberang jalan. "Selama ini untuk menyeberang kan susah. Apalagi untuk yang sudah tua. Jadi nanti parkir di basemen Istiqlal, mereka keluar mobil tinggal jalan masuk terowongan," kata Abu.
Terowongan ini direncanakan memiliki panjang 33 M dengan kedalaman 7 meter. Abu menyebut, nantinya tampilan terowongan juga akan dibuat secantik dan semenarik mungkin. "Pak Imam Besar ingin tidak hanya lubang seperti lubang tikus. Pak Imam Besar berpesan ke arsiteknya agar dibuat menarik sehingga orang tertarik lewat situ. Mungkin dibuat gambar-gambar, nanti bisa foto-foto di situ. Orang bisa duduk-duduk, bisa berdialog," ujarnya.
Selain terowongan silaturahim, akan dibangun juga plaza yang menghubungkan Istiqlal dengan Monumen Nasional.
Menurut Abu, plaza ini akan tersambung dari sisi selatan Istiqlal ke pintu Monas yang dekat stasiun Gambir. "Biasanya kan orang rekreasi di Monas. Mereka yang Muslim mau shalat tinggal jalan. Yang Nasrani juga bisa jalan jalan dulu baru ibadah," kata Abu. Pembangunan terowongan dan plaza ini saat ini masih dalam tahap pengkajian, namun sudah disetujui Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi pada Februari 2020, sempat mengungkap rencana pembangunan terowongan bawah tanah antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Hal itu disampaikan Jokowi di sela peninjauan renovasi Masjid Istiqlal.
Saat itu, Jokowi mengatakan, terowongan tersebut sekaligus menyimbolkan adanya silaturahim antara jemaah di Masjid Istiqlal dengan umat di Gereja Katedral. Keberadaan terowongan tersebut juga menunjukkan bahwa kedua kelompok pemeluk agama tidak saling berseberangan. "Sehingga, ini menjadi sebuah terowongan silaturahim. Tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahim," kata Presiden.
Sebelumnya, renovasi di Masjid Istiqlal juga baru saja rampung dan diresmikan Presiden Jokowi. Renovasi ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak masjid itu dibangun 42 tahun silam. Anggaran renovasi mencapai Rp 511 Miliar, seluruhnya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Renovasi meliputi penataan taman dan pekarangan masjid, pembangunan basement, interior masjid, sistem kelistrikan, sistem suara, hingga pemasangan CCTV.
Sumber: kompas.com
0 Response to "Inilah Fungsi Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral, Simbol Kerukunan Umat Beragama"
Posting Komentar